Kamis, 21 Agustus 2008

Peranan Komunikasi Bisnis pada Public Relation (PR)

Komunikas Bisnis Dalam Public Relation

Analisis Kompetensi

Memasuki era kompetisi ini, pentingnya PR dalam dunia marketing, menyebabkan muncul konsep dengan nama mega marketing, yang terdiri dari product, price, place, promotion, power dan public relations. Menurut Kotler, aspek PR menjadi sangat penting dalam kegiatan marketing Memang marketing memasuki era yang harus lebih mengedepankan pentingnya pembentukan citra dan pemeliharaan reputasi di tengah persaingan media yang sangat ketat, sehingga "kesaktian fanatisme" pembaca yang selama ini dianut oleh media tersebut sudah harus mulai ditinggalkan, tetapi terus berupaya untuk merebut positioning perusahaan dengan kegiatan pencitraan dan pemeliharaan reputasi.
Era kompetisi merupakan tantangan global yang harus dihadapi oleh para pelaku di berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor media, sektor industri PR (pemerintahan, bisnis, dan organisasi nirlaba). Globalisasi pun telah menjadi kata yang terus menerus diperbincangkan oleh berbagai pihak, para pakar, praktisi maupun birokrasi dan kelompok masyarakat lainnya. Angin globalisasi berhembus melewati batas-batas negara, menerobos sampai pelosok desa, memicu timbulnya demokratisasi dan liberalisasi di mana-mana.
Public relations (PR) sebagai salah satu pilar terpenting dalam komunikasi pemasaran untuk menciptakan reputasi perusahaan, juga mengalami dampaknya. Dalam strategi komunikasi global para praktisi PR memposisikan diri di front line yang mengkomunikasikan sasaran, pesan-pesan utama, target publics, dan rencana-rencana perusahaan.
PR bukanlah fungsi manajemen yang dapat berdiri sendiri. Bersama sarana komunikasi pemasaran lainnya akan membentuk integrated marketing communications, merupakan cara yang paling efektif dalam mengkomunikasikan pesan-pesan utama kepada pelanggan, shareholders, karyawan dan staf perusahaan, serta target publics yang lain.
Tantangan Globlisasi
Cepatnya perkembangan teknologi informasi merupakan tantangan yang tidak ringan bagi Indonesia. Hampir satu dasawarsa Indonesia terlambat dalam mengadopsi teknologi komunikasi khususnya internet. Tetapi semua itu bukan berarti semua orang di Indonesia terlambat dalam menerima perkembangan teknologi. Secara individu maupun kelompok kecil banyak orang indonesia yang sangat cepat menerima perkembangan teknolgi tersebut. Banyak yang berhasil dalam bisnis tersebut.
Memasuki perdagangan bebas asia dan dunia, globalisai ekonomi dan komunikasi, maka tantangan terbesar yang muncul adalah bagaimana kita mempersiapkan individu-individu yang siap untuk terjun dan bersaing dalam dunia yang batasannya akan semakin maya tersebut.
Beberapa tantangan yang harus diperhatikan terutama dalam pendidikan di Indonesia memasuki Abad 21, yaitu :
1. Salah satu tantangan yang terberat adalah globalisasi informasi dan komunikasi. Sebagaimana globalisasi ekonomi yang sering dilihat semata-mata sebagai liberalisasi perdagangan, globalisasi informasi biasanya juga dipahami dalam arti yang sempit. Yaitu sebagai arus komunikasi massa yang tidak menghiraukan batas antar negara –tidak jarang dipersempit lagi sebagai penyebarluasan siaran televisi atau lebih khusus pada hiburan Barat ke seluruh dunia. Padahal globalisasi informasi dan komunikasi juga mencakup perluasan arus ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong perluasan cakrawala informasi dan wawasan manusia jauh melintasi batas lokasi suatu negara atau wilayah. Tidak terkecuali wawasan politik.
2. Segala macam globalisasi : informasi, media massa, hiburan, ilmu pengetahuan, barang, jasa, atau lain-lain sebenarnya merupakan bagian dari perkembangan yang lebih luas, yang saling terkait satu sama lain dan mencakup segala bidang kehidupan. Dalam makna yang lebih luas itu globalisasi merupakan transformasi sosial budaya dalam lingkup global. Prosesnya begitu rupa sehingga dapat mendorong perubahan pada lembaga, pranata dan nilai-nilai sosial budaya. Dengan demikian, globalisasi dapat pula mengubah prilaku, gaya hidup dan struktur masyarakat menuju ke arah kesamaan (konvergensi) global –menembus batas-batas etnik, agama, daerah, wilayah, bahkan negara. Sampai kemana jauh batas-batas tradisional pada akhirnya benar-benar dapat ditembus, akan tergantung pada perkembangan dan transformasi sosial budaya yang terjadi pada tingkat nasional atau lokal.
3. Transformasi global tentu tidak dengan sendirinya atau selalu merupakan sesuatu yang positif. Ada nilai-nilai dasar dan ciri-ciri sosial budaya yang mencerminkan jati diri sesuatu masyarakat atau bangsa, atau yang terkait dengan kekhasan lingkungan yang tidak mungkin disesuaikan. Transformasi ke arah yang positifpun belum tentu dapat terjadi dengan sendirinya, umpamanya bila tidak didukung oleh nilai, sikap atau kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan baru yang diingini.
4. Transformasi sosial budaya baru akan berjalan sesuai keinginan, jika diantisipasi sebelumnya sehingga langkah untuk menghadapinya dapat dilakukan semenjak dini. Dari segi perguruan tinggi ini berarti bahwa Sumber Daya manusia zaman mendatang (yang dalam 5-10 tahun ini masih menjadi mahasiswa) harus dipersiapkan agar dapat memanfaatkan transformasi global tahun 2010-2020. Karena transformasi yang akan terjadi sangat luas sifatnya.
5. Beberapa perkembangan yang menjadi sumber perubahan dalam transformasi sosial budaya secara keseluruhan, baik yang nasional maupun global, perlu mendapat perhatian dalam melakukan antisipasi. Sumber yang pertama adalah perkembangan teknologi, terutama teknologi komunikas dan informasi (komputer). Kedua pertumbuhan informasi. Ketiga transformasi ke arah masyarakat informasi. Keempat perkembangan sosial budaya yang mempercepat perubahan umum pada masyarakat. Kelima perkembangan keadaan, pemikiran dan wawasan sosial budaya dan politik, yang melahirkan gagasan alternatif mengenai arah perubahan (termasuk ideologi, pandangan hidup) untuk era globalisasi yang akan datang.


Analisis Kapabilitas

Sebagai bagian dari manajemen perusahaan/organisasi, PR berorientasi pada aktivitas yang dilakukan oleh industri, perusahaan, perserikatan, organisasi sosial, atau jawatan pemerintah, untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan maksud menyesuaikan dirinya pada keadaan sekeliling dan memperkenalkan diri pada masyarakat.
Minimal ada dua fungsi utama PR yang utama dalam perusahaan. Pertama, PR bertujuan mendapatkan dan menambahkan penilaian serta jasa bagi perusahaan. Kedua, secara defensif berusaha menjadi sarana pembelaan diri terhadap pendapat negatif tatkala menerima penyerangan yang tidak wajar dari pihak luar. (Sementara perusahaan tersebut tidak melakukan kesalahan)
Posisi PR yang notabene adalah penyambung lidah perusahaan tidak hanya bertugas sebagai chanel of information (saluran informasi), melainkan juga merupakan jembatan yang menghubungkan saluran informasi dari publik ke dalam perusahaan. Adapun kewajiban PR adalah melaksanakan kebijakan manajer perusahaan dalam memperkenalkan produk barunya dan mempengaruhi masyarakat yang akan memakai barang atau jasa (produksi) yang baru tersebut.
Sedangkan terhadap pihak internal perusahaan, PR mempunyai kewajiban memberikan penjelasan tujuan dari setiap kebijakan agar semua pihak merasa terpanggil dan mau menyukseskan program perusahaan sesuai dengan visi manajer. Dari sini terlihat, PR mempunyai dua arah komunikasi. Dari dua arah ini, tugas terberat PR adalah keberhasilannya mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publik melalui sarana yang positif berupa, public understanding (pengertian publik), publik confidence (kepercayaan publik), public support (dukungan publik) dan public cooperation (kerja sama publik).
Perkembangan teknologi komunikasi merupakan kekuatan penggerak yang serentak menciptakan ekonomi global yang besar sekali dan menjadikan bagian-bagiannya lebih kecil dan lebih kuat. Teknologi komunikasi akan memberikan prasarana yang akan dibutuhkan oleh setiap industri dan setiap perusahaan untuk bersaing di dalam pasar yang benar-benar kosmopolitan. Bisnis teknologi komunikasi akan berlipat dua dan berlipat dua lagi sementara kita bergerak ke arah interkonektivitas (kesalingterhubungan) global.
Perkembangan teknologi komunikasi tersebut, mendasari terwujudnya empat ide besar, yaitu :
1. Pembauran Teknologi. Sementara komputer, telepon, dan televisi masing-masing diberkahi dengan kemampuan dua teknologi lain, maka akan berkembanglah suatu susunan hebat hibrida telepon/televisi/ komputer. Perkenalan ke dalam pasar sistem komunikasi pribadi ini akan disertai dengan perubahan dalam fokus untuk industri telekomunikasi dari pemecahan masalah bisnis dengan teknologi ke pemberian kekuasaan kepada individu dengan sangat meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi satu dengan yang lain. Perubahan tersebut akan berasal dari perubahan bisnis ke perubahan yang digerakan oleh individu. Ini adalah bagian dari Paradoks Global. Semakin besar ekonomi dunia, semakin para pemain terkecilnya. Perusahaan yang bertahan selama beberapa dasawarsa berikutnya akan siap untuk memenuhi kebutuhan komunikasi individu.
2. Aliansi strategi. Banyak aliansi strategi sudah dibentuk untuk memenuhi kebutuhan dari apa yang akan menjadi abad informasi yang digerakan oleh konsumen. Perusahaan insdustri dan wirausaha yang baru menanjak bermitra dengan kecepatan yang luar biasa, sadar sepenuhnya bahwa tak satu perusahaan pun – dan tak satu negara pun – dapat sendirian menjadi pemain yang berhasil di dalam permainan global yang baru.
3. Pembentukan jaringan global. Sementara arah dari revolusi telekomunikasi menjadi semakin jelas, usaha-usaha sedang dijalankan untuk menciptakan jaringan telekomunikasi global tanpa batas dari jaringan-jaringan yang akan memungkinkan setiap orang di dunia berhubungan dengan setiap orang lain. Jaringan global yang (kebanyakan) digital dari jaringan-jaringan ini akan memungkinkan individu berkomunikasi dengan siapa saja di mana saja di planet ini dalam waktu yang sebenarnya, mengubah selamanya cara kita bekerja, cara kita bermain, cara kita bergerak, dan cara kita memandang sesama warga dari jaringan global.
4. Telekomputer pribadi untuk semua orang. Akhirnya semua orang di kantor atau di rumah atau dalam perjalanan akan dapat memiliki telekomputer (mungkin ada di dalam dompet atau saku) yang digunakan untuk mengirim dan menerima komunikasi melalui suara, data, citra, dan video. Pemakaian telekomputer akan menjadi terdesentralisasi seluruhnya, sepenuhnya individual, dan antara lain akan mengikis lebih jauh karakter tersentralisasi dari raksasa-raksasa perusahaan yang berkembang dalam era industri ketika mereka memberikan jalan kepada federasi yang longgar dari perusahaan-perusahaan kecil yang seperti wirausaha.
Pada awal abad informasi dari abad ke dua puluh satu semua kemampuan komunikasi yang mungkin saja kita butuhkan akan dapat diletakan di atas meja kerja kita, di dalam mobil kita, atau di atas telapak tangan kita.
Ketika kekuasaan dan jangkauan prasarana komunikasi meluas, peralatan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan kemampuan itu pun menyusut. Mereka akan menjadi lebih kecil, lebih murah, lebih ringan, lebih portabel. Karena kita semua menjadi bagian dari ekonomi global yang lebih besar, unit ekonomi yang paling efisien dan efektif adalah individu.

Hubungan Kompetensi dan Kapabilitas terhadap Perusahaan

Lekatnya bidang PR dengan dunia komunikasi, secara otomatis mengarahkan proses komunikasi PR berhadapan dengan dua bentuk hubungan yang berbeda strateginya, yakni hubungan secara psikologis dan hubungan sosiologis dengan publik. Yang pertama, kegiatan PR dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan opini publik dan proses persuasi. Sementara yang kedua dihadapkan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi massa, human relations dan group relation.
Kompetisi dalam pasar bebas sekarang sangat erat kaitannya dengan maraknya media massa, koran, radio, televisi dan internet. Media massa bagi PR bukanlah sekadar mitra kerja yang sifatnya sementara, melainkan bersifat permanen.
Saking pentingnya media massa, penggelola PR dituntut untuk mengenal dunia pers sebagaimana para wartawan bekerja. Mulai dari soal penyampaian materi konferensi pers, editor bahasa teks realese, materi hingga style siaran radio/televisi, semuanya menjadi bagian keseharian dalam dunia PR.
Siapa pun orang yang bekerja dalam PR bukan hanya berfungsi menjalankan tugasnya sebagai bawahan direktur atau manager, melainkan juga harus bisa menjalankan pekerjaan sebagai jurnalis bahkan biro iklan yang handal.
Wacana PR dalam dunia bisnis sekarang ini tampaknya harus terus dikembangkan secara dinamis baik dalam tataran akademis maupun praksis di perusahaan dan organisasi manapun. Fungsi PR sekarang ini bukanlah sekadar formalitas untuk menampung pengangguran di sebuah perusahaan.
Sebab, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan terutama dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak sangat bergantung dari misi PR yang dijadikan aparatnya. Maraknya media massa sebagai medium penghubung menuntut berbagai perusahaan-perusahaan skala menengah dan skala atas di Hong Kong, Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa saat ini melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produktivitasnya dengan memaksimalkan PR, ketimbang sekadar memanfaatkan iklan di berbagai media massa.
Pentingnya Kesejajaran Bisnis dan TI
‘It is not technology itself that supplies returns to a business, but how technology is employed to meet business requirements’ Pernyataan di atas merupakan hasil dari riset dan dokumentasi yang dilakukan oleh IBM dan majalah The Economist, pada tahun 1999. Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya para manajer TI untuk mampu memfokuskan diri pada aspek-aspek bisnis, daripada teknologi saja.
Dengan cara ini, para manajer TI akan lebih mampu memahami berbagai permasalahan bisnis serta menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan bisnis tersebut ke dalam bentuk arsitektur teknologi, yang pada gilirannya akan mendukung keseluruhan organisasi mencapai setiap objektif dan tujuan-tujuan bisnisnya. Selain itu, dengan cara seperti ini diharapkan akan memberi landasan bagi dimungkinkannya sebuah business justifi cation, di mana setiap investasi TI dapat dihitung keuntungan-keuntungan dari fi nansial dan bisnis, baik yang tangible maupun non-tangible
Di sinilah arti penting hubungan bisnis dan TI secara profesional, untuk diterjemahkan dan didefinisikan. Dinamika serta harmonisasi antara bisnis dan TI, dewasa ini menentukan tingkat survavibility serta kesuksesan bisnis. Penggunaan serta implementasi teknologi secara tepat guna, memungkinkan banyaknya efi siensi serta potensi penghematan biaya, baik dari sisi kegiatan operasi bisnis maupun kegiatan- kegiatan pendukung bisnis lainnya. Meskipun masih dapat didebatkan, hal ini sebenarnya dapat dijelaskan secara sederhana, melalui betapa sengitnya persaingan bisnis dewasa ini.
Perusahaan-perusahaan yang mampu menerjemahkan kebutuhan bisnis ke dalam arsitektur teknologi, pada gilirannya akan menikmati pencapaian bisnis lebih cepat, dan hal ini tidaklah mudah dilakukan. Komunikasi antara pihak bisnis dan TI seringkali tidaklah semulus seperti yang diperkirakan. Tidak sedikit perusahaan yang mengimplementasikan teknologi semata-mata tidak berdasarkan kebutuhan bisnis, namun karena pesaing atau pemimpin pasar telah menerapkan teknologi tersebut.

Solusi-solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Peran Internet.
Berkat teknologi, praktisi PR dapat menerima dan mengirimkan informasi lebih cepat dan mendapatkan instant response time di tingkat lokal maupun internasional. Dua puluh lima tahun yang silam, media cetak dan media visual dianggap cukup untuk mengirimkan pesan atau berita mengenai perusahaan, namun dirasa masih sangat mahal.
Internet memberikan sederet keuntungan bagi praktisi PR. untuk menciptakan peluang menghadirkan pelanggan-pelanggan tanpa harus disaring terlebih dahulu, menyeleksi sendiri informasi-informasi yang penting, meningkatkan two-way communications melalui kemudahan memberikan dan menerima feedback, memfokuskan pada more active information-seeking publics.
Dengan menggunakan jasa Internet, praktisi PR harus juga menjadi synthesizer. Ia bisa menciptakan homepage dan menyempurnakannya setiap hari, membuat iklan, mendesain brosur, menaruh cerita-cerita yang relevan dengan perkembangan bisnis perusahaan, menulis ceramah, mengkoordinasikan event atau seminar, merencanakan dan menjalankan sales meeting.


Efektifitas & Komitmen.
Praktisi PR juga harus mempunyai cara berpikir dan memecahkan masalah yang unik dan efektif. Terdapat beberapa langkah untuk meningkatkan efektivitas kegiatan PR, diantaranya adalah mengadakan kontak yang lebih efektif dengan the right customers, menyampaikanpesan-pesan utama yang relevan dan konsisten, serta mengindentifikasi apa saja tentang perusahaan yang ingin didengar oleh pelanggan.
Peranan IT.
Seberapa jauh peran TI terhadap bisnis dan seberapa pentingnya TI terhadap bisnis, merupakan hal-hal yang mendefi nisikan batas-batas pengembangan TI dalam sebuah organisasi bisnis. Sekedar sebagai sebuah business supporter, atau sebagai enabler, bahkan sebagai business driver. Mengenal model-model serta perspektif kesejajaran hubungan bisnis dan TI merupakan langkah awal mengenal, sampai seberapa jauh potensi pengembangan TI dapat dilakukan dalam sebuah organisasi bisnis.
Enabler atau Driver
Enabler atau driver, di mana peran TI sesungguhnya dalam sebuah organisasi bisnis. Sebenarnya yang bisa dilakukan untuk menjawab peran TI tersebut adalah pertama, mengamati di industri mana TI tersebut beroperasi, dan kedua, bagaimana proses-proses bisnis dilakukan sehari-hari. Ambil contoh di atas. Dalam industri farmasi, khususnya di Indonesia, menurut penulis, TI adalah enabler, setidaknya untuk saat ini, dan bisa didebatkan. Karena TI tidak mendefi nisikan bagaimana perusahaanperusahaan farmasi di Indonesia melakukan bisnisnya. TI lebih banyak digunakan sebagai sebuah komponen pendukung suksesnya bisnis. Ambil contoh lagi dalam industri ritel buku, misalnya ada dua perusahaan, yang pertama menjual buku dengan membuka toko di sebuah mal, dan yang kedua dengan membuka sebuah situs web komersial. Untuk perusahaan pertama, TI secara sederhana adalah sebagai enabler, namun untuk perusahaan kedua, TI jelas adalah sebagai driver, driver yang menentukan bagaimana bisnis perusahaan tersebut akan dilakukan dan dikembangkan.



Peluang bisnis yg timbul akibat kebutuhan kompetensi dan kapabilitas dalam komunikasi bisnis.
Komputer menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan komunikasi, setelah era surat kabar, radio, dan televisi, kini komputer memegang peranan penting dalam penyebaran informasi.
Kebutuhan manusia terhadap informasi akan terus meningkat sejalan dengan kebutuhan manusia akan penopang hidupnya, terutama ekonomi. Konsumsi informasi meningkat dalam menopang kebutuhan ekonomi tersebut. Dalam pekerjaan, sebagian besar kegiatan ekonomi pada saat ini termasuk memproduksi, memproses atau mendistribusian informasi, termasuk yang dihasilkan oleh media massa, telekomunikasi dan industri komputer. Saat ini para pekerja informasi mendominasi angkatan kerja dan proporsi pekerja yang terlibat dalam bidang informasi adalah lebih dari dua kali lipat dari satu generasi.
Para pekerja informasi termasuk programer komputer, produsen televisi, jurnalis, advertising, Account Executive, Akuntan, Sekretaris dan juru tulis. Bahkan dalam bidang pertanian dan manufaktur, yang mendominasi dunia ditahuan 1950-an, teknologi informasi meningkat dalam kegunaannya. Akibat dari perubahan ini para pengamat menyimpulkan bahwa kita sekarang hidup pada masyarakat informasi.
Komunikasi antar tempat, antar kota, antar negara, bahka antara bangsa, dapat dilakukan dengan cepat dan secara langsung dengan menggunakan internet. Batas-batas teritorial, adat, dan ras, seperti hilang. Karenanya peranan komunikasi sangatlah penting, internet jika diolah dengan proses komunikasi yang benar dan tepat, akan menghasilkan suatu produk yang sangat efektif dalam menjangkau khalayak.
Teknologi Komunikasi dan Informasi
Transisi menuju masyarakat informasi mengalami percepatan karena adanya perubahan yang terus-menerus pada teknologi. Saat ini tidak lagi berarti untuk membicarakan tentang beberapa media komunikasi – cetak, radio, televisi, film, telepon dan komputer- yang dipikirkan sebagai suatu yang sangat berbeda. Kemajuan dalam komputer dan jaringan telekomunikasi mengarahkannya untuk bersatu, atau konvergensi dengan media massa konfensional.
Konvergensi tersebut dapat dilihat dari beberapa hal dibawah ini:
Saat ini internet menjadi hampir searti dengan konsep informasi yang superhighway. Internet adalah suatu jaringan dari beberapa jaringan yang menghubungkan komputer secara luas sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran pesan dengan salah satu komputer lainnya dan berbagi akses terhadap files dari komputer data (December, 1996). World Wide Web (Web) adalah bagian internet yang kaya akan gambar dan memugkinkan pengguna untuk menelusuri web pages dengan memilih kata kunci atau simbol gambar.Banyak web pages menawarkan audio dan video sebaik teks dan gambar da hal ini melambangkan bersatunya media komunikasi konvensional dan teknologi komputer.
Konvergensi Beberapa Teknologi. Semua teknologi komunikasi secara berturut-turut bersatu (converging) ke dalam sesuatu yang bisa dibaca komputer, ke dalam bentuk digital. Contoh: Musik dalam bentuk compact disc dan jaringan telepon jarak jauh adalah media digital. Bahkan media cetak tradisional seperti buku, majalah, dan koran biasanya dibuat dalam komputer dan meninggalkan lingkungan digital hanya ketika dicetak. Selanjutnya, karena meningkatnya jumlah orang yang membaca versi on-line, sebagai akibat, menjadi bagian dari dunia digital. Radio, televisi dan home video berada di tengah-tengah konversi revolusioner menuju teknologi digital yang akan memberikan efek besar dalam cara berpikir kita tentang media massa masa depan. Tidak lama lagi komputer personal akan dapat menayangkan program televisi.
Konvergensi Industri. Telepon, komputer, televisi kabel, dan perusahaan media melakukan merger dan membentuk kerjasama pada kecepatan yang memusingkan sebagai upaya untuk mendapatkan kekuasaan tertinggi dalam persaingan mengkontrol masa depan media. Sebagai contoh, Microsoft Corporation raksasa software komputer menanamkan modalnya dalam broadcasting, televisi kabel, satelit, penerbitan, dan industri jasa internet dengan tujuan untuk menjadi yang terdepan dalam menyatukan media massa dan media komputer. Raksasa perusahaan telepon AT&T membeli raksasa televisi kabel Tele-Communications Inc, NBC Televisi, dan Disney, keduanya mendapatkan mesin pencari mereka sendiri untuk mendapatkan penampakan mereka pada media komputer baru. Saluran komunikasi terdahulu, seperti telepon dan televisi, saat ini dapat diintegrasikan ke dalam suatu jaringan digital, sehingga masuk akal jika sedikit demi sedikit suatu perserikatan melewati batas-batas kaku dari industri terdahulu. Sementara itu, large business dan public intitutions mengembangkan business lebih memungkinkan dengan penyatuan teknologi.
Perubahan Gaya Hidup. Ketika media komputer memasuki rumah kita, pola konsumsi media massa cenderung berubah. Menurut salah satu penelitian, sepertiga pengguna internet menghabiskan waktu menonton televisi lebih sedikit daripada sebelumnya. Konvergen juga memperkenalkan cara hidup baru, seperti yang saat initerjadi pada jutaan orang, membentuk social relationship, memunculkan identitas baru, dan mengembangkan budaya baru “on the Net”. Semua ini berarti lebih banyak pilihan hidup, murahnya barang dan jasa yang dibeli langsung dari suplier, dan kualitas yang lebih baik bagi keluarga umumnya. Tetapi juga memungkinkan adanya penurunan hubungan antar manusia dengan menggantikannya dengan transaksi komputer secara impersonal.
Perubahan Karir. Bagi mereka yang menganggap karirnya dalam masyarakat informasi, konvergen ini akan merubah pendirian mereka tentang pekerjaan dan karir seperti diri mereka pada skala global. Sebagian besar orang yang memasuki angkatan kerja saat ini akan memiliki empat atau lima karir yangberbeda –bukan sekedar pekerjaan, tapi karir- di masa yang akan datang. Artinya mahasiswa yang mempertimbangkan karir profesional dalam jurnalistik, periklanan, atau televisi (atau bahkan ilmu komputer)akhirnya harus melengkapi kembali untuk beberapa profesi yang sangat berbeda –atau, jika tidak, bergabung dalam strata lebih rendah dari masyarakat informasi.
Perubahan Peraturan. Bersatunya media massa tradisional dengan telepon dan teknologi komputer saat ini juga menjadi kebijakan resmi pemerintah US. Dalam The Telecommunications Act of 1996, kongres membatalkan peraturan yang melindungi broadcasting, televisi kabel, telepon, dan perusahaan telekomunikasi lainnya dari kompetisi dengan lainnya, dengan hukum undang-undang, pembuatan undang-undang berharap dapat mengalahkan kompetisi, memperbaiki pelayanan, dan harga yang lebih murah dalam segala media komunikasi. Negara-negara di dunia mengikutinya dengan melakukan deregulasi terhadap industri komunikasi, sebagaimana mereka berlomba untuk membangun suatu jaringan komunikasi yang diharapkan akan memberikan keuntungan kompetitif dalam ekonomi global dari abad informasi.

Sumber :
http://tarsihekaputra.multiply.com/journal/item/23?&item_id=23&view:replies=reverse
http://www.gumilarcenter.com/arsipartikel/gumgum1.html
http://www.suarapembaruan.com/News/2004/10/29/Buku/buku03.htm
http://klipingut.wordpress.com/tag/i-komunikasi/page/2/
http://pyva.wordpress.com/2007/11/06/public-relations/
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0705/23/telkom/3544380.htm
www.ristek.go.id/?mod=Arsip_Menteri&conf=f&file=31052006111832_artikel_e-indonesia.pdf -
http://www.nusaku.com/forum/archive/index.php/t-5267.html
http://www.pcmedia.co.id/Detail.Asp?Id=1783&Cid=22&Eid=46
onno.vlsm.org/v11/ref-ind-1/physical/sistem-perkabelan-di-era-informasi-1997.rtf
http://purpl3.wordpress.com/
http://media.diknas.go.id/media/document/2299.pdf
http://rismata.multiply.com/reviews/item/23
http://elqorni.wordpress.com/2008/05/02/dunia-pr-dalam-tantangan-globalisasi/
http://www.jakartaconsulting.com/art-99-03.htm
http://akur-stbajia.blogspot.com/2008/04/dunia-pr-dalam-tantangan-globalisasi.html

Sabtu, 19 Juli 2008

ICT = bisniss


ICT = bisnis..
kali ne, lebih fokus ke ict = bisnis pariwisata..terutama di sumbar..

Internet memiliki peran yang tidak terpisah dalam perkembangan teknologi, teutama pariwisata. Internet telah menjadi salah satu solusi yang ditawarkan untuk mempermudah kinerja pengembangan pariwisata di Indonesia. Lewat internet banyak hal bisa kita akses secara mudah, serta digunakan oleh sebagian besar masyarakat didunia. Hal ini memungkinkan penyebaran informasi mengenai pengembangan pariwisata bisa diakses kapan, dimana, serta oleh siapa saja.

Internet tidak hanya berupa teknologi saja, tetapi juga merupakan guru untuk mendidik manusia menemukan berbagai informasi (termasuk informasi pariwisata) yang diinginkannya, sehingga membuat hidup jauh lebih mudah. Wisatawan kini tidak sabar menunggu informasi yang biasanya diberikan melalui biro jasa perjalanan ataupun organisasi lainnya. Mereka lebih senang mencari sendiri apa yang ada di benaknya sehingga mampu meyakinkan bahwa produk yang dipilihnya adalah yang terbaik. Pada saat perjalanan wisata dibeli pada umumnya hanyalah membeli informasi yang berada di komputer melalui reservation systemnya, yang dibeli oleh wisatawan hanyalah “hak” untuk suatu produk, jasa penerbangan ataupun hotel.

Pariwisata merupakan salah satu industri skala besar di dunia. WTO pada tahun 2001 menunjukkan data bahwa, pariwisata telah memberikan kontribusi sebesar 11% bagi Gross Domestic Product di dunia dengan memperkerjakan 200 juta orang sejak tahun 1950 hingga 1998. WTO juga mencatat, pada tahun 2000 wisatawan manca negara internasional mencapai jumlah 687 juta orang, dengan tingkat pemasukan dari sektor pariwisata sebesar USD 476 milyar, bahkan sejak tahun 2004 jumlah kunjungan wisatawan dunia terus mengalami peningkatan.

Perkembangan Pariwisata saat ini juga dipercepat oleh proses globalisasi dunia sehingga menyebabkan terjadinya interkoneksi antar bidang, antar bangsa, dan antar individu yang hidup di dunia ini. Perkembangan teknologi informasi juga sudah tidak diragukan lagi telah mempercepat dinamika globalisasi dunia, termasuk juga didalamnya perkembangan dunia hiburan, rekreasi dan pariwisata.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk melaksanakan program visit indonesia di tahun 2008 ini maka perlu diikuti dengan pengembangan suatu teknologi informasi di masing-masing daerah yang terhubung dengan website visit indonesia yang telah ada. Hal ini berguna demi kelancaran informasi dan terkelolanya informasi tentang pariwisata dan potensi-potensi yang justru masih belum terangkat.

Usaha memaksimalkan kecanggihan teknologi informasi semacam ini bisa diwujudkan guna menunjang program visit Sumatera Barat. Sumatera Barat (Sumbar) memiliki alam yang indah dan menawan. Kontur alam yang berbukit-bukit dan sebagian berada di dataran tinggi, limpahan alam Sumbar memberikan kesan sejuk bagi setiap wisatawan. Guna menarik wisatawan lebih dan lebih, cerita-cerita seperti ini dapat kiranya diwujudkan dalam satu sajian berbasis teknologi informasi.

Salah satunya adalah E-tourism. E-tourism merupakan suatu konsep pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang pariwisata, memberikan berbagai jasa layanan pariwisata kepada customers dalam bentuk telematika, dan menjadikan penyelenggaraan pemasaran pariwisata lebih mudah diakses.


Konsep E-Tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang pariwisata, khususnya di Indonesia. E-Tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang masih perlu dikaji lebih jauh mengenai keberadaan. Meskipun dilain pihak dalam pengembangan pariwisata penekanan terhadap pemanfaatan Internet sudah tinggi, namun hal ini tidak di barengi dengan aplikasi internet tersebut sebagai alat pengembangan pariwisata. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka pengembangan E-Tourism sangat terkait erat dengan penggunaan internet sebagai media utama yang dipakai.

E-tourism memiliki prinsip yang diselaraskan dengan pemanfaatannya yaitu dalam peningkatan pembangunan pariwisata. Ada tiga unsur yang menjadi prasyarat dari e-tourism yaitu ICT (Information and Communication Technologies), Tourism dan Business, tetapi untuk menuju optimasi visit Sumbar, keterlibatan pemerintah (goverment) menjadi salah satu bagian yang penting dalam program.

Bisnis merupakan variabel untuk melihat suatu kesatuan organisatoris yang mengelola penjual jasa (pariwisata) kepada konsumen atau bisnis lainnya. Dalam e-tourism, bisnis meliputi aspek manajemen pemasaran, dan keuangan. Manajemen Pemasaran, merupakan salah satu kunci utama dalam e-tourism untuk dapat bersaing menarik minat pengunjung. Pemasaran pariwisata tidaklah cukup mengandalkan keindahan alam yang memikat dari suatu daerah, melainkan bagaimana si pengelola secara efisien dan efektif mengemas seluruh potensi wisata tersebut menjadi sebuah paket yang menarik

Implementasi e-tourism memerlukan kerjasama antara pihak yang profesional di bidang ICT, bisnis, pariwisata dan pemerintah, yang terfokus pada tujuan pariwisata. Sebagai salah satu aplikasi telematika yang termasuk baru di bidang kepariwisataan, e-tourism memerlukan waktu dan proses sosialisasi yang memadai agar para pelaku pariwisata, bisnis, dan pemerintah serta masyarakat mampu memahaminya untuk kemudian mendayagunakan potensinya.


Aspek Bisnis dalam e-tourism menitik beratkan pengelolaan penjual jasa (pariwisata) kepada konsumen atau bisnis lainnya. Sehingga pada manajemen pemasarannya tidaklah cukup mengandalkan keindahan alam Sumbar saja, melainkan bagaimana si pengelola secara efisien dan efektif mengemas seluruh potensi wisata tersebut menjadi sebuah paket yang menarik. Paket itu harus bisa diakses informasinya melalui program promosi berkesinambungan. Dalam setiap promosinya, pengelola harus mampu meyakinkan publik sehingga bisa tertarik dan semangat datang. Calon wisatawan itu haruslah mendapat petunjuk, mulai dari rute perjalanan, lokasi-lokasi yang bisa dikunjungi, informasi hotel, tempat belanja, hingga faktor-faktor lain yang dibutuhkan seperti tips berkunjungnya. Pengunjung harus diyakinkan bahwa perjalanan ke daerah mereka juga menyenangkan.

Seiring dengan visi Sumatra Barat Pulau Digital, Divre I bertekad akan terus memperluas jaringan layanan internet broadband access serta pelanggan di seluruh wilayah Sumatra. Khusus untuk mendorong jumlah pengguna internet dalam hal pariwisata. Telkom Divre I akan terus mengembangkan komunitas-komunitas pengguna internet sebagai ICT inkubator. Sebab, ada tiga pilar prinsip yang saling berkaitan dalam pengembangan internet pariwisata, yaitu perluasan akses, pembentukan komunitas-komunitas dan pengkayaan content-content dengan menjalin berbagai mitra content provider.

Agar program ini bisa berjalan sesuai harapan, ada empat kegiatan pendukung :
Ketersediaan sarana, terutama kemudahan moda akses transportasi, mulai dari jalur darat, laut, hingga udara.

E-tourism yang disajikan oleh pemprov Sumbar, haruslah sistem informasi yang terpasang tidak hanya memungkinkan konsumen mendapatkan informasi seperti hotel, tempat wisata, pertokoan, dan lain-lain tetapi guna memberikan kenyamanan dan kemudahan konsumen untuk mengakses, laman dapat dilengkapi dengan sistem reservasi pesawat terbang, hotel, travel, ataupun penyediaan paket wisata online.
Hendaknya informasi yang disajikan tidak hanya berupa data teks dan gambar dalam bentuk jaringan komputer dengan tujuan akses informasi. Guna efektifitas dan efisiensi serta gambaran yang jelas tentang program keunggulam daerah, laman dapat dilengkapi dengan data suara dan video sehingga terjalin penyampaian informasi yang lebih nyaman dan mudah dipahami.
E-tourism memberikan fungsi online services dan government operations.
Setidaknya pemerintah Sumatera barat wajib merumuskan fungsi, orientasi, aksesibilitas, dan penyajian struktur dari e-tourism terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar Sumatera barat memiliki kekhususan potensi pariwisata yang menjadi andalan.

Dari keempat ha
l tersebut penyajian struktur hendaknya benar-benar diperhatikan karena hal ini merupakan penyajian informasi kepada kepada customer dalam portal yang menjadi tampilan ataupun gambaran tentang kepariwisataan yang ada. Pada penyajian struktur, diharapkan brand visualization yang ditampilkan harus secara tegas dan langsung menampilkan brand keunggulan, baik dalam bentuk tulisan maupun gambar. Begitu juga dengan jenis data, Dalam laman biasanya hanya terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data teks, yaitu data-data dalam bentuk kalimat atau angka-angka yang menjelaskan suatu informasi tertentu, dan data gambar, yaitu data-data dalam bentuk foto atau gambar untuk menjelaskan bentuk suatu obyek dari data tekstual.

Menurut saya ada beberapa saran pemanfaatan ICT :
Pamanfaatan teknologi web/ internet sebagai sarana Promosi Wisata, saat ini beberapa web tersedia, namun kebanyakan yang ada masih dalam bahasa Indonesia, dan dibangun oleh perorangan/ perusahaan yang bergerak dibidang ini, sehingga wajar kalau wisatawannya adalah wisatawa lokal, misalnya, adanya Sistem Informasi Wisata di Sumatera Barat, yang sekaligus dilengkapi dengan informasi sarana penunjang seperti, penginapan, hotel,transportasi dan kekhasan yang dimiliki oleh suau objek wisata.

Pemanfaatan Paket Multimedia, berisi paparan tentang potensi wisata, misalnya dalam bentuk VCD, dan DVD, seperti yang telah dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Pesisir Selatan “Negeri Sejuta Pesona”.
Pemanfaatan CD Interaktif, sehingga melibatkan interaksi user untuk memilih dan melihat potensi wisata yang ada di Sumatera Barat.
Pengembangan aplikasi “Tourism based on GIS (Geographical Information System)”, yang berisi peta potensi objek wisata di Sumatera Barat.

Keempat komponen tersebut, dapat dikembangkan dan dikelola secara baik oleh Dinas Pariwisata Sumatera Barat, dan didistribusikan ke semua negara sahabat, dan harus dibuat dalam dua versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tetapi bila memungkinkan dapat ditambahkan penggunaan bahasa asing lainnya.


Untuk data pelengkap/penunjang, web harus memuat data peta, yaitu data-data mengenai lokasi suatu obyek ruang yang dipasarkan dari data tekstual.



Sumber :
www.google.com search e-tourism di Indonesia
http://budi.insan.co.id
http://www.padangekspres.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2920&Itemid=80
http://www.padangekspres.co.id/content/view/5587/129/
http://mytravelblogging.com/sumatrabarat/
http://sumatera.pulaudigital.info/index.php
http://prakosobhairawa.blogspot.com/2008/04/menggiatkan-e-tourism-di-daerah.html
www.mentawairesorts.com/ - 9k
http://118.98.171.130/Unduhan/e-Book/Komputer/Lain-lain/Pengembangan%20Kota%20berbasis%20ICT.pdf
http://www.depkominfo.go.id/portal/?act=detail&mod=berita&view=1&id=106